√ Cara Memasang Canonical Pada Blog

√ Cara Memasang Canonical Pada Blog

 Pada artikel sebelum nya kita membahas tentang penjelasan mengenai apa itu Canonical URL dan fungsi pada blog. 

Kali ini kita akan membahas cara untuk memasang Canonical secara langsung pada blog dan menjelaskan bagaimana tata cara pemasangan nya. 

Canonical URL untuk Blog


Seperti yang kita tau bahwa memasang Canonical URL adalah salah satu cara opsional untuk mengatasi duplikat konten yang tidak baik untuk SEO. 

Namun ingat, ini merupakan hanya salah satu opsi untuk mencegah duplikat konten. 

Masih ada beberapa cara lain untuk mengatasi duplikat konten selain daripada pemasangan Canonical URL. 

Dalam penerapan nya sendiri ada 2 macam Canonical yang bisa anda pasang di blog, yaitu tag rel=Canonical dan header HTTP rel=Canonical. 

Sebelum anda memutuskan untuk memasang Canonical, sebaiknya anda pertimbangkan juga beberapa kelemahan yang mungkin akan anda rasakan. 

Karena Google sendiri mengatakan ada beberapa pilihan untuk mengatasi duplikat konten, berikut beberapa alasan mengapa kita harus memasang Canonical dan apa saja kelemahan nya. 


Tag rel = canonical

Ini adalah salah satu metode pemasangan canonical dengan cara memasang nya secara manual di setiap artikel yang mengalami masalah duplikat. 

Ketahui dan kenali terlebih dahulu mana saja URL artikel anda yang mungkin terdapat duplikat dan pasang pada artikel tersebut dengan mode HTML. 


Cara pasang tag rel=canonical

1. Pertama tama, edit artikel atau halaman duplikat dengan elemen canonical. 

2. Lalu, gunakan mode HTML

3. Pasang kode berikut dibagian atas artikel. 

<link rel="canonical" href="https://domainanda.com/cara-pasang-kode.html" />

4. Setelah itu, jika anda ingin menambahkan canonical untuk versi seluler nya juga, maka tambahkan kode berikut dibawah artikel masih dalam mode HTML. 

<link rel="alternate" media="only screen and (max-width: 640px)" href="http://domainanda.com/cara-pasang-kode.html?m=1">

5. Selesai. Jangan lupa simpan template. 


Kekurangan tag rel = canonical

  • Dapat menambah ukuran halaman artikel, dengan kata lain akan membuat halaman bertambah berat saat di muat. Namun bukan berarti ini menjadi masalah besar. 
Kelebihan  tag rel = canonical
  • Dapat memetakan halaman dengan jumlah yang tak terbatas
  • Hanya berfungsi untuk halaman HTML


Header HTTP rel = canonical

Metode kedua adalah dengan memasang canonical dengan cara menerapkan nya langsung pada template. 

Kelebihan nya Anda tidak perlu memasang satu persatu pada artikel yang mengalami duplikat,  secara otomatis akan masuk di setiap halaman artikel yang kamu posting. 

Ada dua tipe header HTTP rel = canonical, yang digunakan untuk menentukan kanonis dokumen dan non-HTML sedangkan yang kedua di tujukan untuk menentukan kanonis artikel. 


a. Header Canonical untuk artikel


Cara pasang header HTTP rel = canonical

1. Pertama tama, login dashboard blogger anda masing masing. 

2. Buka halaman tema. 

3. Edit HTML

4. Cari dan hapus kode berikut Kotak box

<b:include data='blog' name='all-head-content' />

5. Ganti dengan kode canonical ini. 

<link expr:href='data:blog.url' rel='canonical' />

6. Selesai, dan jangan lupa simpan template. 



b. Header Canonical untuk File PDF

Pada dasarnya, canonical ini digunakan untuk hasil penelusuran PDF bukan untuk menentukan artikel dengan isi HTML, dengan kata lain hanya berfungsi pada file non-HTML. 

Jadi ini, hanya berlaku pada blog dengan isi file non-HTML. 

Cara pasang canonical untuk file PDF

1. Pertama tama, login dashboard blogger masing masing. 

2. Buka halaman tema. 

3. Lalu edit HTML

4. Cari kode berikut. 

<b:include data='blog' name='all-head-content' />

5. Kemudian tempelkan kode canonical berikut ini dibawah nya. 

Link <https://domainanda.com/downloads/white-paper.pdf>; rel="canonical"

6. Selesai. Jangan lupa simpan editan template. 


Kekurangan Header Canonical

  • Masalah pemetaan halaman menjadi kompleks atau saling tergantung pada situs yang besar maupun situs yang sering berubah. 
Kelebihan Header Canonical
  • Tidak seperti versi pertama, Pemasangan header Canonical tidak menambah ukuran halaman. 

Kesimpulan : begitulah kira kira cara memasang Canonical pada blog, memang terdapat beberapa pilihan yang harus anda putuskan sendiri. Ingat, penggunaan Canonical ini bersifat tidak wajib, jadi jika anda tidak menggunakan nya pun tidak masalah selagi anda tidak mengalami masalah duplikat parah. 

Menggunakan Canonical hanyalah salah satu cara untuk mengatasi duplikat, namun Google mempublikasikan bahwa ada 3 cara untuk membantu Google bot menentukan URL kanonis sehingga anda bisa berpotensi mendapatkan posisi bagus di hasil penelusuran.

3 komentar

  1. Bang ini diterapi dua2 nya di artikel dan template gpp tah?

    BalasHapus
  2. Salam.
    Penerapan metode ke-dua untuk versi seluler caranya bagaimana?
    Atas jawabannya, diucapkan terima kasih.

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas tutorialnya ya

    BalasHapus

Posting Komentar

[ADS] Bottom Ads

Menu Halaman Statis

Copyright © 2021

RadenTherader